Selamat Datang di Portal Sekolah

PERGAULAN BEBAS, PENYEBAB MASA DEPAN SURAM


Oleh: Destri Medisca Rindra Nanda  X MIPA 3

            Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk prilaku menyimpang yang mana  “Bebas” yang dimaksud adalah melewati batas batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik dilingkungan maupun dari media masa.
    Pergaulan bebas menjadi ancaman yang serius di Indonesia, ini karena perkembangannya merangsek masuk mempengaruhi generasi muda Bangsa Indonesia.
Seperti perilaku penyimpangan hubungan seks pra nikah / seks bebas, dengan ditemukannya beberapa fakta kasus yang terungkap, seperti banyaknya korban-korban wanita hamil pra nikah akibat penyimpangan seks, pesta seks, sampai dampak terparah adanya kasus aborsi akibat perilaku penyimpangan seks tersebut terkuak nyata.
Sumber Foto: https://minanews.net/

Dikutip dari detikhealth.com data dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 mengungkap sekitar 2 persen remaja wanita usia 15-24 tahun dan 8 persen remaja pria di rentang usia yang sama, telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Sebanyak 11 persen di antaranya mengaku mengalami kehamilan yang tidak diinginkan.
Kehamilan yang tidak diinginkan berisiko terhadap komplikasi kehamilan dan upaya pengguguran kandungan. Jumlah ini yang tercatat, bisa jadi diluar sana yang tidak terdata lebih banyak, “ujar Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan kesehatan(Balitbangkes) dari kementerian kesehatan.
Menurut dari fakta diatas tentu hal ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Sebab, selain dapat meningkatkan rasio aborsi karena kehamilan yang tidak diinginkan, aktifnya kegiatan seksual pada remaja yang bahkan seringkali tidak diiringi oleh tanggung jawab yang memadai dapat memperbesar kemungkinan lainnya yaitu penularan penyakit seksual berbahaya, seperti Herper dan HIV/AIDS.
Sungguh sangat memprihatinkan dan membahayakan bila pada akhirnya perilaku seks bebas ini kedepan menjadi hal yang biasa dan membudaya di Indonesia. Hal ini dibarengi dengan semakin melesatnya perkembangan teknologi dan memang tidak dapat dipungkiri, turut memperlancar masuknya ancaman perilaku seks bebas tersebut.
Bisa dibayangkan dan miris jadinnya, bila kedepan kasus-kasus korban wanita hamil pra nikah, hubungan tanpa status atau kumpul kebo akan jadi hal biasa didalam masyarakat. Padahal dalam persoalan ini tetap pihak wanitalah yang paling dirugikan. Perilaku seks bebas\seks pra nikah seakan memiliki masa depan cerah di negeri ini, terus dan terus masuk menggerogoti.
Lalu siapa yang bertanggung jawab dengan persoalan ini? Kalau masalah siapa yang bertanggung jawab, tentunya semua pihak baik pemerintah dan seluruhnya yang ada sangkut pautnya termasuk orang tua juga telah berupaya sekeras-kerasnya dan bertanggung jawab mencegahnya
Pasalnya upaya tindakan untuk mencegah perilaku hubungan seks pranikah\seks bebas yang disinyalir kian  mengkar dan membudaya di Indonesia telah banyak dilakukan, namun bisa dilihat sendiri, tetap saja berbagai kasus akibat perilaku seks bebas\seks pranikah mencuat begitu banyaknya karena hal ini bagaikan fenomena gunung es.
Seperti dari orang tua yang telah berupaya semaksimal mungkin melakukan pendidikan membentuk pribadi yang paham akan seks secara menyeluruh, pengajaran emosi dan kematangan berpikir sehingga dapat mengajari individu yang dituju untuk selalu bertanggung jawab atas setiap perbuatan yang dilakukan. Selain itu juga membekali pemahaman agama, mengajarkan segala sesuatu yang berhubungan dengan organ reproduksi.
Maka terkait dengan ini, serta dengan melihat berbagai upaya serius yang dilakukan berbagai pihak maka dalam hal ini bisa dilihat lagi dari sisi sudut pandang lainnya yaitu individu wanitannya.
Mengapa harus begitu?
       Ya memang, sesuatu kejadian itu tidak akan muncul tanpa ada penyebabnya dan pemantiknya. Oleh karena itu dengan bersikap lebih bijak maka dalam hal ini peran wanita dalam menjaga kehormatannya sangatlah penting juga untuk dapat mendukung upaya pemerintah dan orang tua untuk mencegah perilaku hubungan seks bebas\seks pranikah ini.
      Para wanita mesti mempertahankan dirinya, bahwa kehormatan wanita sangat berharga, maka jagalah amanah itu sebaik-baiknya. Tentu saja para laki-laki akan terbatas gerakannya untuk merenggut kehormatan itu bila dari pihak  wanita memiliki tekad, kekuatan dan komitmen teguh untuk mempertahankan kehormatannya.
        Oleh karena itu, dengan tidak mengurangi rasa hormat, maka bagi para wanita jagalah mahkota keperawanan wanita yang menjadi kehormatan harkat dan martabat wanita itu sekuat-kuatnya dan sebaik-baiknya.
            Junjung tinggi mahkota itu sampai tiba dipersembahakan kepada yang sejatinya nanti menjadi pasangan sehidup semati.”
                                                                                          Dikutip dari: kompasania beyond


Share this post :

Posting Komentar

PAPAN PENGUMUMAN

 
Support : Link here | Link here | Link here
Copyright © 2014. - - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger